Sunday, December 12, 2010

Tujuan Audit Sistem Informasi

Audit objectives pada audit atas IT governance menurut COBIT ialah: effectiveness, confidentiality, data integrity, availability, efficiency, dan realibility. Sedangkan menurut Weber (1999) tujuan audit Teknologi Informasi (audit objectives) lebih ditekankan pada beberapa aspek penting, yaitu pemeriksaan dilakukan untuk dapat menilai:
  • Apakah sistem komputerisasi suatu organisasi/perusahaan dapat mendukung pengamanan aset (assets saveguarding)
  • Apakah sistem komputerisasi dapat mendukung pencapaian tujuan organisasi/perusahaan (systems effectiveness)
  • Apakah sistem komputerisasi tersebut sudah memanfaatkan sumber daya secara efisien (efficiency)
  • Apakah terjamin konsistensi dan keakuratan datanya (data integrity)

1. Pengamanan Aset
Dalam model COBIT, tujuan audit ini tidak dinyatakan eksplisit (tidak tertulis).

Aset informasi suatu perusahaan seperti perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), sumber daya manusia, file/data dan fasilitas lain harus dijaga dengan sistem pengendalian intern yang baik agar tidak terjadi penyalahgunaan aset perusahaan. Dengan demikian sistem pengamanan aset merupakan suatu hal yang sangat penting yang harus dipenuhi oleh perusahaan.

2. Efektifitas Sistem
Efektifitas sistem informasi perusahaan memiliki peranan penting dalam proses pengambilan keputusan. Suatu sistem informasi dapat dikatakan efektif bila Sistem Informasi tersebut sudah dirancang dengan benar (doing the right thing), telah sesuai dengan kebutuhan user. Informasi yang dibutuhkan oleh para manajer dapat dipenuhi dengan baik.

3. Efisiensi Sistem
Efisiensi menjadi sangat penting ketika sumber daya kapasitasnya terbatas. Jika cara kerja dari sistem aplikasi komputer menurun maka pihak manajemen harus mengevaluasi apakah efisiensi sistem masih memadai atau harus menambah sumber daya, karena suatu sistem dapat dikatakan efisien jika sistem informasi dapat memenuhi kebutuhan user dengan sumber daya informasi yang minimal. Cara kerja sistem benar (doing thing right).
Adapun ekonomis mencerminkan kalkulasi untung rugi ekonomi (cost/benefit) yang lebih bersifat kuantifikasi nilai moneter (uang). Efisiensi berarti sumber daya minimum untuk mencapai hasil maksimum, sedangkan ekonomis lebih bersifat pertimbangan ekonomi.

4. Ketersediaan (Availability)
Berhubungan dengan ketersediaan dukungan/layanan Teknologi Informasi (TI). Teknologi Informasi hendaknya dapat mendukung secara kontinyu terhadap proses bisnis kegiatan perusahaan. Makin sering terjadi gangguan (system down) maka berarti tingkat ketersediaan sistem rendah.

5. Kerahasiaan (Confidentiality)
Fokusnya ialah pada proteksi terhadap informasi dan supaya terlindungi dari akses dari pihak-pihak yang tidak berwenang.

6. Kehandalan (Realibility)
Berhubungan dengan kesesuaian dan keakuratan bagi manajemen dalam pengelolaan organisasi, pelaporan dan pertanggungjawaban.

7. Menjaga Integritas Data (Data Integrity)
Integritas Data (data integrity) adalah salah satu konsep dasar Sistem Informasi. Data memiliki atribut-atribut seperti: kelengkapan, kebenaran, dan keakuratan. Jika integrtas data tidak terpelihara, maka suatu perusahaan tidak akan lagi memiliki informasi/laporan yang benar, bahkan perusahaan dapat menderita kerugian karena pengawasan tidak tepat atau keputusan-keputusan yang salah. Faktor utama yang membuat data berharga bagi organisasi dan pentingnya untuk menjaga integritas data adalah:
  • Makna penting data/informasi bagi pengambilan keputusan. Peningkatan data sehingga dapat memberikan informasi bagi para pengambil keputusan.
  • Nilai data bagi pesaing, jika data tersebut berguna bagi pesaing maka kehilangan data akan memberikan dampak buruk bagi organisasi sehingga mengakibatkan organisasi menjadi kehilangan pasar (market), berkurangnya keuntungan, dan sebagainya.

Sumber: Gondodiyoto, Sanyoto, Audit Sistem Informasi dan Pendekatan COBIT, Mitra Wacana Media, 2007.

0 komentar: